Berangkat dari Jakarta menuju Tasikmalaya bersama asistenku Lydia & supir jam 01.00 wib dini hari seusai acara bersama papa di Duren Tiga – Jakarta. Seharusnya tujuan pertama adalah garut tapi karena partner ku disana sedang persiapan wisuda maka jadwal garut ditukar dengan Tasikmalaya. Tiba di Tasikmalaya pagi hari dan kami mengambil waktu istirahat sebentar.
Kali ini FORSA Tasikmalaya mengajakku “Wisata Pengrajin”. Jalan-jalan kami hari ini melihat dari dekat pengrajin batik didaerah Ciroyom.
Seni Batik Tasikmalaya Putra Nurzaman yang terletak di Jl. Cigeureung dikelola oleh seorang pemuda tekun bernama Ujang Martin. Home industry ini tidak memiliki toko besar dipinggir jalan, namun ternyata usaha batik Putra Nurzaman ini adalah salah satu supplier untuk Ina Craft.
Dari pengrajin batik kami mampir silaturahmi dengan rekan-rekan PKB DPC Kota Tasikmalaya. Ramah tamah dan diskusi mengenai menghadirkan pertunjukan Soneta Grup di lapangan Dadaha – Kota Tasikmalaya.
DPC PKB khususnya ketua Pak Abun Sulaeman adalah senior PKB yang paling membuka diri dengan kehadiran pencaleganku disana. Beliau adalah mentor bagiku.
Perut mulai berasa kroncongan kriuk-kriuk. Pamit dari kantor DPC PKB dalam perjalanan mengarah pulang kami singgah di Saung Ranggon. Resto khas sunda yang indah, sekelilingnya hamparan sawah menghijau. Sejuk. Sayangnya… sebagian sawah sudah mulai berkurang karna dibangun perumahan. Sepertinya… dalam waktu 10 tahun kedepan kita akan jarang melihat sawah disana. Harus sejak dini membatasi pembangunan diatas Tanah sawah.